Langsung ke konten utama

Sajak Untuk Primadona

Sewaktu malam masih teramat muda
Bulan berbentuk sabit dibalik kaca; menawan—rupawan, seperti belah semangka; pun seperti senyum yang kutemukan saat itu. Angin malam berdesik-desik; daun-daun jatuh dari ranting; cahaya purnama memancar ketajaman mata gadis Primadona di suatu sore itu. Ada suatu yang tak mesti diungkapkan pada purnama sebilah kemilau—hanya mampu diratapi pun dinikmati; bagaimana cahaya itu bernyanyi.

Komentar