Langsung ke konten utama

Sahabat Juli

Pada umumnya: kita teman yang hanya sekedar kenal nama, seperti kebanyakan teman-teman lainnya dalam naungan pondok pesantren Attaqwa (Penjara Suci), saling tegur, menyapa bahkan candaa dan berbagi cerita tentang hidup yang kita kira hanya sementara. Waktu merubah banyak hal: yang tadinya hanya sekedar kenal nama kini berubah menjadi saling kenal dalam cerita. Aku ingat: awal pertama kali kita merayakan Juli disebrang pulau Jakarta ibu kota Indonesia, yang orang bilang "sekejam-kejamnya ibu tiri lebih kejam ibu kota" yah dikepulauan Tidung atau nama lainnya Pulau Jembatan Cinta; disana kita habiskan waktu selama tiga hari dari mulai makan di persimpangan laut dengan lauk pauk sederhana sampai kita minum es kelapa disebrang pulau kecil yang terhubung dengan kepulauan yang kita singgahi, konon dalam mitos pulau kecil tersebut adalah "wanita", bersepedaa lalu terjatuh jungkirbalik, hehehe dan masi banyak hal lainnya kita lewati, ah rasanya saat itu. Seperti kubilang tadi "Waktu merubah banyak hal" yahh, saat ini waktu telah memisahkan kita dalam nasib berbeda, mulai dari dia yang berfokus pada dunia kesehatan, dia yang berfokus pada dunia kebencanaan dan dia yang berfokus pada dunia pendidikan dan aku; perihal tanda tanya untuk saat ini. Hehehe. Dan kalau kata penyair lama: "Nasib adalah kesunyian masing-masing" jadi show nikmati masing-masing kesunyian nya yaa wkwkkwk. Sebuah perjalanan hidup banyak merekam jejak kebaikan mereka dalam hidupku: entah kenapa dari mereka kutemukan sebuah ketulusan; meski terkadang keegoisan kita dalam menunjukkan siapa kita! Masi begotu teramat terasa; mungkin hal yang wajar "Masa Muda" tidak ada yang pernah mungkin kulupakan atas semua kebaikan ; untuk saat ini biarlah kita berteman saja—tak usah lagi bercerita-cerita tentang mimpi, sebab ada banyak mimpi yang belum teraih akan hal hidup ini; konon kita harus percaya pada sebuah mimpi meski kita tak tahu arah mana yang akan kita tempuh untuk meraihnya. Tapi ingatlah hanya yang punya mimpi yang berhak hidup—selebihnya, hanyalah hewan liar yang berkeliaran di hutan-hutan dan alam.

Dan kini, Juli telah kembali dan kita masi berjalan diatas nasib yang kata seorang penyair adalah kesunyian masing-masing.
Hi, Juli Please Be Awesome
Hi, Juli Liar bagaikan api dan Diam bagaikan Air.
Salam Juli.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

KH Noer Alie dan Sifat Tawadhu

Oleh: Alfin Hasanul Kamil KH Noer Ali adalah sosok pahlawan nasional asal Bekasi yang sekaligus juga seorang ulama karismatik. Ketokohannya sudah tidak diragukan lagi. Baik para ulama maupun umara mengakuinya. Kedudukannya di masyarakat dipandang mulia. Ia menjadikan kampungnya menjadi kampung santri. Ia mendirikan lembaga pendidikan yang dikenal luas di Bekasi dan sekitarnya. Sebelumnya ia juga dikenal sebagai pejuang kemerdekaan dan politisi Muslim yang karismatis. Tak sekadar itu, dalam kehidupan sehari-hari beliau orang yang memiliki sifat Tawadhu. Pengertian Tawadu’ (at-tawadhu’) berarti rendah hati, antonimnya adalah “takabur” (at-takabbur) . Dalam sebuah kitab Ihya Ulummuddin karya Imam al-Ghazali, suatu keadaan Tawadhu digambarkan pada sebuah kisah tentang seorang Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu yang sedang menjabat sebagai gubernur Madinah Munawarah pernah terlihat sedang memikul seikat kayu bakar seraya berkata, “Berilah jalan untuk gubernur!”. Selain itu, Umar ...

KARAKTERISTIK MANUSIA DALAM TEORI PSIKOLOGI

Oleh: Alfin Hasanul Kamil, S.Sos Sepanjang sejarah manusia, kajian manusia menjadi daya tarik bagi keilmuan psikologi yang membahas tentang jiwa, raga dan tingkah laku manusia, menurut teori ilmu psikologi manusia memiliki karakteristik yang masuk ke dalam 4 teori secara umum, yaitu teori psikoanalisa, teori behaviorisme, teori psikologi kognitif, dan teori psikologi humanistik.  Teori Psikoanalisa Teori psikoanalisa pertama kali dikemukakan oleh Sigmund Freud, menurut teori ini, perilaku manusia merupakan hasil intraksi dari tiga subsistem dalam keperibadian manusia, yaitu Id, Ego, dan Superego. Manusia dalam teori psikoanalisa disebut sebagai Homo Volen, artinya manusia yang memiliki keinginan, yaitu manusia yang perilakunya digerakan oleh keinginan-keinginan yang terpendam.  Teori Behaviorisme Jika psikoanalisa memfokuskan perhatiannya pada totalitas keperibadian, yakni apa yang ada di balik tingkah laku manusia yang di dasari oleh keinginannya. Maka teori Behaviorisme memfoku...