Langsung ke konten utama

Postingan

Karakteristik Cinta Dalam Teori Psikologi Islam

Prof. Achmad Mubarok, MA . 1. Cinta Terhadap Diri Sendiri Karakteristik ini bersifat individual. Biasanya seseorang seperti ini lebih mementingkan diri sendiri, mislanya ketika berkeluarga salah satu contohnya jika tak mendapat pelayanan baik dari salah satu pasangan seseorang tersebut merasa dirinya tidak dicintai, alhasil lebih menjadikan dendam sebagai dasar berumah tangga. Cinta yang memiliki karakteristik seperti ini adalah cinta paling rendah. 2. Cinta Transaksional Istilah betawi “Lu Jual W Beli” karakteristik cinta seperti ini cendrung kepada hal yang menguntungkan, jika dirinya merasa dirugikan maka cintanya akan hilang. Cinta yang memiliki karakteristik ini adalah cinta yang lebih baik dari pada karaketeristik cinta yang pertama. 3. Cinta Pada Kebaikan Orang Karakteristik Cinta yang ketiga ini adalah karakteristik yang lebih baik dari karakteristik cinta pertama dan kedua, bersifat mencintai tokoh yang telah berbuat baik, misalnya kita pasti dalam hidup pernah mengagumm...
Postingan terbaru

Meraih Nikmat Haqiqi (Kajian Kultum Subuh)

Oleh: Prof. Achmad Mubarok, MA “Setiap orang adalah musyafir. Sebab hidup adalah perjalanan.” Berkata kami punya guru Prof. Achmad Mubarok, MA dalam kultum subuh hari ini tanggal 26 April 2022 M/24 Ramadhan 1443 H. Bahwasanya kehidupan yang paling terpenting adalah nikmat Imam, adapun nikmat Iman digambarkan seperti seseorang yang sedang dalam perjalanan mengendarai sebuah kreta. Bahwa untuk mencapai nikmat Iman yang Haqiqi yaitu Taqwa kepada Allah Swt, maka seseorang harus melewati pase stasiun-stasiun, stasiun nikmat iman yang pertama adalah “stasiun Taubat” yang tiketnya ada pada tiga hal: tiket memohon Ampunan kepada Allah atau menyesali perbuatan dosa, tiket berjanji untuk tidak mengulangi perbuatan dosa, dan tiket untuk tidak mengulangi perbuatan dosa. Setelah kita sampai pada stasiun taubat, maka kita akan melanjutkan perjalanan kembali dan akan menjumpai stasiun yang kedua yaitu “stasiun Zuhud” dan tiket stasiun zuhud yaitu tiket meninggalkan dunia ditengah-tengah k...

Cahaya Baru Dari Utara Kp. Ujung Harapan

Alkisah, sekitar pada tahun lampau, berkata kami punya al alim al ulama warosatul ambiya almaghfurllah wal mujahid fi sabilillah, bahwasanya nanti akan ada Al Azhar Ujung Harapan. Dikisahkan dalam sejarah perkampungan dahulu kala suatu kampung Al-Ma’mur memiliki beberapa julukan, dari kampung terompet, kampung bombay, hingga kampung banjir, yang konotasinya seakan-akan selalu mendapat hal yang buruk, seorang pecair bernama Chairil Anwar dalam sajaknya menulis kalimat yang menarik “Ada yang berubah, ada yang bertahan, karna zaman sulit dilawan. Tapi kepercayaan harus diperjuangkan” sebagaimana dalam pembukaan tulisan ini, bahwasanya akan ada Al Azhar Ujung Harapan, kini seakan hal tersebut menjadi kenyataan setelah ada salah satu bangunan ditengah-tengah sawah bernama lembaga “PUSIBA” Bentuk kata akronim dari “Pusat Studi Bahasa Arab” yang kurikulumnya menjadi tempat kursus bahasa sebagai salah satu standar agar mendapat beasiswa di Universitas Al Azhar. Lain zam...

Karsa dan Semesta

Perjalanan Menuju Madiun Dua puluh hari sebelum pergantian tahun, bus antar kota berjalan cepat menuju kota konflik berdarah sekitar tahun 1948 tanggal 18 September, yang dikenal sebagai pristiwa Madiun. Senja tak sedang berwarna merah darah, sebab awan memilih meneteskan hujan kecil-kecil dengan warna khasnya kelabu. Nak, mau kemana? Tanya seorang kakek tua Ke kota Madiun pak. Jawab Karsa yang sedang mengambil buku. Bus antar kota yang melintasi boyolali-solo-madiun-surabaya perlahan disesaki penumpang beranekaragam, mulai dari seorang anak kecil dengan tangisnya, seorang pemuda dengan lamunan wajah ibunya, dan seorang bapak-bapak dengan rasa khawatir terhadap istrinya, kalau-kalau dia ketahuan sedang bersama selingkuhannya. Mau, ada kerja ? tanya seorang kakek tua kembali. Ia kek, mau ada tugas membuat perpustakaan disana, kakek mau kemana? Sahut Karsa sambil membaca bukunya. Oouh baik nak, kakek mau ke Surabaya nak! Sahut kakek. Bus antar kota semakin kencang melaju, tidak terasa su...

Ilmu Tasawuf

Oleh: Alfin Hasanul Kamil, S.Sos Islam merupakan agama yang menghendaki kebersihan lahiriah sekaligus batiniah. Hal ini tampak misalnya, melalui ketertariakan erat antara niat (aspek esoterik) dengan beragam praktek pribadatan seperti wudhu, shalat, dan ritual lainnya (aspek eksoterik). Tasawuf merupakan salah satu bidang kajian studi Islam yang memusatkan perhatiannya pada upaya pembersihan aspek batiniah manusia yang dapat menghidupkan kegairahan akhlak yang mulia. Sebagai ilmu sejak awal tasawuf memang tidak bisa dilepaskan dari tazkiyah al-nafs (penjernihan jiwa). Secara definisi banyak ahli yang mengungkapkan pendapatnya, namun penulis mengambil salah satu definisi dari Junaidi al-Bagdadi menurutnya tasawuf adalah fana dalam Allah dan kekal dengan Allah. Tasawuf pada mulanya adalah bagian dari ajaran zuhd dalam islam. Yaitu lebih berkonsentrasi dalam pendekatan diri kepada Allah SWT dengan ketaatan dan ibadah. Semakin jauh dari zaman Rasul SAW semakin banyak aliran-aliran tasawuf ...

KARAKTERISTIK MANUSIA DALAM TEORI PSIKOLOGI

Oleh: Alfin Hasanul Kamil, S.Sos Sepanjang sejarah manusia, kajian manusia menjadi daya tarik bagi keilmuan psikologi yang membahas tentang jiwa, raga dan tingkah laku manusia, menurut teori ilmu psikologi manusia memiliki karakteristik yang masuk ke dalam 4 teori secara umum, yaitu teori psikoanalisa, teori behaviorisme, teori psikologi kognitif, dan teori psikologi humanistik.  Teori Psikoanalisa Teori psikoanalisa pertama kali dikemukakan oleh Sigmund Freud, menurut teori ini, perilaku manusia merupakan hasil intraksi dari tiga subsistem dalam keperibadian manusia, yaitu Id, Ego, dan Superego. Manusia dalam teori psikoanalisa disebut sebagai Homo Volen, artinya manusia yang memiliki keinginan, yaitu manusia yang perilakunya digerakan oleh keinginan-keinginan yang terpendam.  Teori Behaviorisme Jika psikoanalisa memfokuskan perhatiannya pada totalitas keperibadian, yakni apa yang ada di balik tingkah laku manusia yang di dasari oleh keinginannya. Maka teori Behaviorisme memfoku...

SASTRA DAN KEMANUSIAAN

Oleh: Alfin Hasanul Kamil, S.Sos. Sudah sejak berabad lamanya karya sastra menjadi semacam kanalisasi serta turut menyampaikan pesan sosial dan kemanusiaan, yang di tulis banyak pengarang besar dunia, seperti Jalaluddin Rumi, Nizam Al-Ganzavi, Albert Camus, Haruki Murakami, dan pengarang besar lainnya. Di Indonesia sendiri dapat kita jumpai pada karya-karya Pramoedya Ananta Toer, Aan Mansyur, Ws Rendra, Chairil Anwar, Seno Gumira Adji Darma, dan lain-lain. Para pengarang tersebut bukan semata-mata ditulis karya sastra sebuah keindahan atau penghibur bagi pembaca, namun lebih dalam menggambarkan gejolak sosial, politik, hingga kemanusian pada zamannya. Karya-karya mereka boleh fiksi, namun berangkat dari kesadaran dan kegelisahan yang terjadi di sekitar mereka atau realitas sosial pada zamannya. Menurut A Teew manusia di samping menjadi homo sapiens, homo faber, homo lequens, juga menjadi homo fabulans yaitu sebagai makhluk bercerita atau bersastra. Begitu manusia belajar bahasa sebagai...