Debu menjelma diriku hingga cermin tak ingin di tatap sebab tak sudi di tetap
Tahun menjelma waktu; segala hal apa yang dulu begitu teramat kelabu
Perjalanan, begitu terurai oleh keras tenaga dalam tabiat dosa
Antar kepala dan dada bertengkar hebat hingga meniadakan keyakinan
.
Hingga tahun dan akhir mengukir indah segala kegagalan dalam keresahan
Tak ada waktu yang berlalu dalam kurung tanya masa lalu; mengias mengais cepat berlalu
Setiap manusia adalah musafir; sebab hidup adalah perjalanan, sebuah nasihat dari penyair
Musafir ini, Rabb, telah mengukir lumpur sebuah umur yang selalu berpaling dari syukur
.
Rabb, andai Tahun baru adalah cari terbaik ayat tersirat-Mu mengubah segala
Baik kata kerja dan benda; diriku mentransformasi harapan kembali memperbaiki diri
Dalam sabda; keikhlasan, kesabaran dan keridhoan tentang kemusafiran ini
Pada pusaraku kelak, tertulis “Jiwaku adalah pejuang yang ingin tenang bersama Tuhan, tanpa perlu lagi risau dan khawatir. Meski aku mati kesepian”.
.
Selamat Tahun Baru 1442 H.
Bekasi, 2020
Komentar
Posting Komentar