Langsung ke konten utama

1442 H

 Debu menjelma diriku hingga cermin tak ingin di tatap sebab tak sudi di tetap

Tahun menjelma waktu; segala hal apa yang dulu begitu teramat kelabu

Perjalanan, begitu terurai oleh keras tenaga dalam tabiat dosa

Antar kepala dan dada bertengkar hebat hingga meniadakan keyakinan

.

Hingga tahun dan akhir mengukir indah segala kegagalan dalam keresahan

Tak ada waktu yang berlalu dalam kurung tanya masa lalu; mengias mengais cepat berlalu

Setiap manusia adalah musafir; sebab hidup adalah perjalanan, sebuah nasihat dari penyair

Musafir ini, Rabb, telah mengukir lumpur sebuah umur yang selalu berpaling dari syukur

.

Rabb, andai Tahun baru adalah cari terbaik ayat tersirat-Mu mengubah segala 

Baik kata kerja dan benda; diriku mentransformasi harapan kembali memperbaiki diri

Dalam sabda; keikhlasan, kesabaran dan keridhoan tentang kemusafiran ini

Pada pusaraku kelak, tertulis “Jiwaku adalah pejuang yang ingin tenang bersama Tuhan, tanpa perlu lagi risau dan khawatir. Meski aku mati kesepian”.

.

Selamat Tahun Baru 1442 H.


Bekasi, 2020


Komentar