Langsung ke konten utama

Sastra Imajinasi



“Tuhan & kau”

Harus berapa banyak kalimat Subhanallah yang terucap dari lisan, ketika kesucian-Nya terpancar oleh mata akan keindahan ciptaan-Nya.



Harus berapa banyak kalimat Alhamdulillah yang terucap dari lisan, ketika DIA menghadiri kau di dalam hidup aku ini.




Harus berapa banyak kalimat Allahhuakbar yang terucap dari lisan, ketika DIA menunjukan kebesaran-Nya sehingga tak mampu aku gambarkan oleh kata-kata.




Tiada daya dan upaya bagi diriku, Melainkan hanya dengan pertolongan-Mu Ya Rabb.




Inilah aku dan sifatku, untuk itu aku memohon kepada-Nya agar selalu menikmati dan mensyukuri tanpalagi memaksa ia.




Give Thnks to Allah.





“Kau adalah Mentari & Sahabat dan Bulan”

Alam Malam mengajari diri ini betapa indanya menunggu mentari, sampai akhirnya mentari itu terbit membawa kehangatan untuk setiap insane, pada akhirnya saat mentari itu menunjukan dirinya dengan jelas ia membuat kehangatan yang sangat berlebihan, jika insan mempunyai cinta ia akan tetap menikmati, namun jika insane tak mempunyai cinta ia akan butuh tempat naungan untuk melindungi dari kehangatan mentari itu, betapa indah-nya ya mentari itu, saat mentari itu beranjak mulai tenggelam, namun ia bersedia untuk ditunggu sampai ia terbit kembali. Dan pada akhir-nya bulanlah yang mampu memberi kedamaian ditemani oleh bintang-bintang, agar diri ini tak merasa lelah saat mengejar mentari.

Itulah kisah Mentari & Bulan.

“Ketika cinta masih bersemayam dilubuk hati”

Entah apa yang terjadi, jika cinta masih ada, tak akan pernah dipedulikan sebesar apa rasa sakit itu, rasa gila itu, dan rasa bodoh itu. Ini bukan  sebuah ilusi tapi ini fakta dari ilusi. Kau bilang aku terlalu berharap, jika aku ingin marah kau akan terkena imbasnya, namun sayangnnya cinta yang sudah bersemayam menolak mutlak itu semua, sebab cinta itu member bukan halnya nafsu yang mengambil. Saya rasa, saya harus angkat jempol kepada anda yang membuat saya jatuh cinta akan anda, anda luar biasa, bayangkan anda membuat jatuh cinta orang seperti saya, yang jelas orang seperti saya hanya sebuah aku dan kekurangan aku, aku dan keterbatasan aku, dan aku adalah aku. Jika kau anggap aku adalah pengemis cintamu boleh saja, namun kembali atas dasar nama cinta dihati, mungkin jika tak ada kau akan binasa dalam dunia cinta. Cinta itu memang hal yang rumit, sering kali karna rumitnya , dia tak kenal wadah yang dia singgahi, cinta itu hal yang tak bisa di sepelekan sebab tanpa cinta dunia akan binasa. Sungguh aku akui kau hebat, menjatuhkan jiwa aku akan sebuah cinta yang nyatanya hanya aku yang punya. Lihatlah aku, lihatlah aku, dan lihatlah aku sekali lagi.Jika kau menganggap diri kamu sempurna, maka aku bukanlah si cinta tapi aku adalah binasa. I Love you and I’m Sorry, sebab semua ini hadir dengan sendirinya, tanpa dibuat-buat. Yang jelas saat ini aku masih menikmati akan hal itu, ketahuilah Cinta yang bersemayam di hati.
Ada Hal yang aku lebih percaya dari pada kamu, ketahuilah Keagungan Cinta.

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

KH Noer Alie dan Sifat Tawadhu

Oleh: Alfin Hasanul Kamil KH Noer Ali adalah sosok pahlawan nasional asal Bekasi yang sekaligus juga seorang ulama karismatik. Ketokohannya sudah tidak diragukan lagi. Baik para ulama maupun umara mengakuinya. Kedudukannya di masyarakat dipandang mulia. Ia menjadikan kampungnya menjadi kampung santri. Ia mendirikan lembaga pendidikan yang dikenal luas di Bekasi dan sekitarnya. Sebelumnya ia juga dikenal sebagai pejuang kemerdekaan dan politisi Muslim yang karismatis. Tak sekadar itu, dalam kehidupan sehari-hari beliau orang yang memiliki sifat Tawadhu. Pengertian Tawadu’ (at-tawadhu’) berarti rendah hati, antonimnya adalah “takabur” (at-takabbur) . Dalam sebuah kitab Ihya Ulummuddin karya Imam al-Ghazali, suatu keadaan Tawadhu digambarkan pada sebuah kisah tentang seorang Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu yang sedang menjabat sebagai gubernur Madinah Munawarah pernah terlihat sedang memikul seikat kayu bakar seraya berkata, “Berilah jalan untuk gubernur!”. Selain itu, Umar ...

KARAKTERISTIK MANUSIA DALAM TEORI PSIKOLOGI

Oleh: Alfin Hasanul Kamil, S.Sos Sepanjang sejarah manusia, kajian manusia menjadi daya tarik bagi keilmuan psikologi yang membahas tentang jiwa, raga dan tingkah laku manusia, menurut teori ilmu psikologi manusia memiliki karakteristik yang masuk ke dalam 4 teori secara umum, yaitu teori psikoanalisa, teori behaviorisme, teori psikologi kognitif, dan teori psikologi humanistik.  Teori Psikoanalisa Teori psikoanalisa pertama kali dikemukakan oleh Sigmund Freud, menurut teori ini, perilaku manusia merupakan hasil intraksi dari tiga subsistem dalam keperibadian manusia, yaitu Id, Ego, dan Superego. Manusia dalam teori psikoanalisa disebut sebagai Homo Volen, artinya manusia yang memiliki keinginan, yaitu manusia yang perilakunya digerakan oleh keinginan-keinginan yang terpendam.  Teori Behaviorisme Jika psikoanalisa memfokuskan perhatiannya pada totalitas keperibadian, yakni apa yang ada di balik tingkah laku manusia yang di dasari oleh keinginannya. Maka teori Behaviorisme memfoku...

Mimpi Menjadi

Mimpi Menjadi  Menerka-nereka Merajut luka—Melawan lara Pelipur rasa—doa Semoga; Tuhan Adil dan Sederhana Meski Semesta lucu tak terduga Setiba kau hadir dalam mimpi Sesaat itu pula—malam teramat sunyi Bekasi, Juni 2019.