Langsung ke konten utama

Inspirasi dari secangkir kopi



“Kopi pagi hari ini”

Segelas kopi pagi hari ini mempunyai keunikan tersendiri saat aku reguk dengan penuh kemanjaan ternyata yang biasanya kopi yang aku reguk terasa hangat, namun pagi hari ini kopi itu terasa dingin, entah kenapa itu terjadi yang jelas aku mencintai kopi ini, meskipun tak seperti biasa-nya. Oiya mungkin disebabkan karna memiliki hubungan dengan perasaan hari ini, karna perasaan hari ini begitu sangat dingin rasanya setelah mendapat jawaban yang sesungguhnya dari orang yang membuat aku jatuh cinta, bahwa diri aku selama ini hanya berangan-angan kepadanya, aku terlalu berharap, aku terlalu menuntut kepastian status hubungan dan aku disuruh mencari yang lebih pasti, katanya.

Ternyata selama ini aku bangun rumah kekurangan bahan yaitu sebuah atap yang nanty nya untuk aku berteduh, yah jika itu memang jawaban kamu sudahlah memang seharusnya aku ucapkan maff dan selamat tinggal perasaan, akan tetapi jika kau berkenan menjadikan aku teman mulai saat ini, aku ingin berusaha selayaknya orang yang berteman, saling berbagi cerita, saling mengasihi solusi ketika ada masalah dan saling membantu selayaknya manusia social. Namun jika pada akhirnya kau hanya takut menyakitiku, aku hanya bilang kepadamu bahwa selama ini aku sudah menerima semua yang selalu kau bilang, namun cara kamu merespon aku itu hal yang membuat aku berharap biasanya kau bercanda, namun saat akhir-akhir ini kau terlihat seperti orang yang menyembunyikan sesuatu, itu yang membuat aku bertanya. Akan tetapi jika memang itu cara kamu agar aku berhenti berharap dan angkat kaki tanpa menyakiti kau, hari ini juga aku bahagia karna terlepas dari sebuah beban yang terpendam, kau sangat berharga dalam hidup ini cukuplah budi yang kau beri, relakah nanty suatu saat aku sudah bisa membalas budi yang kau berikan kepada aku.

Terimakasih, kau yang mengajari aku tentang kenyataan, bahwa harapan belum tentu sesuai kenyatan, aku bangga mengenal kamu.





“Kehangatan kopi pagi ini”

Rindu ini telah mengendap ikhlas, seperti endapan kopi yang tak pernah diteguk.

Hari ini begitu sangat bahagia rasanya ketika hati ini merasakan sebuah emosi rindu, meskipun pada dasarnya bukan disebabkan pernah bersamanya. Aku tak tahu apa yang membuat rindu ini terjadi, yang aku rasa semakin hari rindu ini, makin menjadi-jadi. Di kehangatan kopi pagi ini, aku kehadiran tamu sebuah tamu yang berlandasan rindu, rindu ini curang bukan berkurang tapi bertambah, rindu ini egois tak kenal waktu, dia hadir semaunya, dan rindu ini mengundang kebahagian maupun kegelisahan. Oh rindu kenapa engkau hadir sementara aku tak tahu berbuat apa, Oh rindu kenapa engkau bersemayam dihati, sedangkan aku hanya menikmati, Oh rindu alangkah baiknya kau meredah sedikit karna aku tak mau menikmatinya hanya sampai hari ini, aku harap kau selalu bertamu kembali saat hati aku terasa gundah. Sudah selayaknya aku mengucap kepada pemilik rindu, memohon semoga rindu yang terjadi ini, tak pernah sia-sia akan tetapi menjadi saling menjaga.

Rindu itu lucu sesuatu emosi yang membuat orang tak mau berkurang dan tak mau bertambah akan sebuah perasaan rindu itu.

“Kopi, tanpa gula”

Saya rasa saat ini, saya perlu menikmati segelas kopi tanpa gula, biar makin sadar atas kepahitan hidup.Secangkir kopi ditakdirkan memiliki rasa pahit dan manis itulah merupakan sebuah ciri khas kopi itu tersendiri, yang pada hakikatnya rasa kopi murni itu pahit.
Begitu juga dengan hidup.Pahit dan manis pasti akan terjadi yang pada intinya pahitlah yang menjadi awalan, sebab si manis ditakdirkan setelah si pahit. Jika kau merasakan pahitnya hidup dan tak sanggup lagi, cobalah kau seduh segelas kopi tanpa gula agar makin sadar betapa berharganya pahit itu dalam hidup, tidak mungkin si manis mendahului pahit. Kecuali, dengan alesan tertentu, karna kita terlalu berlebihan dengan si manis yang pada hakikatnya pahit akan hadir kembali. Hidup itu simple, cukup nikmati maka kau akan tau apa itu kebahagian meskipun kadang kala dinilai salah dengan orang lain, yah begitulah orang lain menilai seenaknya tanpa mengasih saran dan tanpa mendalami untuk mengetahui sebab apa yang membuat kita dinilai seperti itu olehnya.
“Kawan,sekali-kali nikmati kopi tanpa gula, bahwa kopi yang tercampur gula saja masih ada rasa pahitnya.Gimanah tanpa gula.”





“Hidup aku, aku identikan dengan rasa kopi”

Segelas kopi yang selalu aku nikmati, segelas kopi yang selalu menemani, dan segelas kopi yang segala-nya bagi aku.

Kopi adalah sejenis minuman yang berasal dari ekstraksi biji kopi.Kata kopi berasal dari kata bahasa Arab Qahwah yang beratrti kekuatan, karna pada awalnya kopi digunakan sebagai makanan berenegri tinggi.Kata qahwah kembali mengalami perubahan menjadi kahveh yang berasal dari bahasa turkey dan kemudian berubah lagi menjadi kata coffe dalam bahsa belanda. Penggunaan kata coffie segera diserap kedalam bahasa Indonesia menjadi kata kopi yang dikenal saat ini.(Sejarah Kopi).

Adapun hubungan-nya kopi dan hidup ini adalah sebuah rasa dan artinya, dimana hidup ini kadangkala pahit, dan kadangkala manisdan harus kuat menghadapinya, semua akan indah saat kita nikmati, maka dari itu aku sangat cinta pada kopi, karna dari dialah aku belajar hidup.

“Sesempurna apapun kopi yang kau buat, kopi tetaplah kopi, memiliki rasa pahit yang tidak bisa di bohongi” (Filosofi Kopi).

I Love You Coffe.



 

Komentar