Langsung ke konten utama
Yang Tak Lekas
(to: Semestaa senja)

Kata kau! Sebilah harapan tak perlu terbang
Milikkah kau harapan! Antar kepala dan dada tak pernah redaa;apa kau bilang!
Kau biarkan rindu di malam-malam yang merasuk temu; menikam bohlam yang tak berwarna hitam
hingga pagi tiba menyelimuti kesedihan
Kau nun jauh sekarang; terbebaskah kau! Seperti burung di langit merah marwah yang merindukan rumah.
Apa? Kau hiraukan aku tak apa-apa; hingga kehilang adalah hari yang mengasih sayang—hingga diriku pun meninggalkan dan memilih hilang.

Debu menjelma diriku hingga cermin tak ingin di tatap sebab tak sudi di tetap
.
Bekasi, Perayaan Hari Puisi, 26 Juli 2020.

Komentar