Langsung ke konten utama

Sekola Itu Bernama SASI

Salah satu media dalam bersyukur untuk sesuatu ciptaan bernama manusia adalah oase pendidikan. Oase pendidikan bisa berupa apapun mulai dari buku, lembaga, aktivitas maupun alam. Kenapa harus berpendidikan? Sebab manusia adalah suatu bentuk ciptaan Tuhan yang sempurna sebagaimana di terangkan dalam firmannya suroh At-Tin ayat 4: "Sesungguhnya telah kami ciptakan manusia dalam bentuk sebaik-baiknya" kata baik bisa berupa apapun dalam oridor hal positive, kebaikan juga bisa berarti sempurna. Untuk mencapai kesempurnaan tersebut, kadangkala kita membutuhkan suatu tempat, guru, atau buku untuk mencari tahu tentang hal yang kita tidak tahu, kembali pada firmannya suroh Al-A'laq "Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu". Pada umumnya manusia bisa cerdas di akibatkan dirinya sendiri, tapi manusia memiliki sebuah sifat yang kadangkala sulit dikendalikan yaitu: Emosional negative, seperti sifat malas misalnya, untuk itu sekolah menjadi alternative manusia untuk mencerdaskan dirinya, baik cerdas emosional, spiritual, dan intelektual.
Dalam hal ini saya ingin menulis sedikit tentang sekolah alam: sekolah alam merupakan sebuah oase pendidikan yang memiliki usia masi terlihat muda, awal mula konsep pendidikan tersebut lahir pada tahun 1998 yang didirikan oleh seorang bernama lendo novo berdasar keperhatiannya akan biaya yang semakin tak terjangkau oleh masyarakat. Ide tersebut berlatar belakang membuat konsep pendidikan yang berkualitas tinggi, tapi harga terjangkau. Lendo sendiri terinspirasi dari sebuah pemikiran ayahnya tentang sebuah integrasi Ilmiah Ilahiah. Menurut ayahnya Integrasi Ilmiah Ilahiah adalah Di mana ilmu agama harus saling berhubung dengan ilmu pengetahuan dan sekaligus menjadi harapan untuk awal mula kebangkitan Islam. Tujuan dari pendidikan sekolah alam sendiri mencetak khalifatullah dalam tiga tanggung jawab: -Mengetahui cara diri menyembah Allah. -Mengetahui cara makhluk dan semesta alam menyembah Allah. -Mengetahui cara menjadi pemimpin/khalifah karna Allah.
.
Kisah akan selalu ada dalam setiap perjalanan; yah kisah itu adalah kesempurnaan, bagi diri ini yang baru berkecemplung di dunia pendidikan. Lingkungan yang sehat, dan akhlak yang baik, tapi hidup selalu punya tetapi, akan selalu aku coba sampai tidak ada lagi kisah itu sendiri.
.
By: Introvert

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KH Noer Alie dan Sifat Tawadhu

Oleh: Alfin Hasanul Kamil KH Noer Ali adalah sosok pahlawan nasional asal Bekasi yang sekaligus juga seorang ulama karismatik. Ketokohannya sudah tidak diragukan lagi. Baik para ulama maupun umara mengakuinya. Kedudukannya di masyarakat dipandang mulia. Ia menjadikan kampungnya menjadi kampung santri. Ia mendirikan lembaga pendidikan yang dikenal luas di Bekasi dan sekitarnya. Sebelumnya ia juga dikenal sebagai pejuang kemerdekaan dan politisi Muslim yang karismatis. Tak sekadar itu, dalam kehidupan sehari-hari beliau orang yang memiliki sifat Tawadhu. Pengertian Tawadu’ (at-tawadhu’) berarti rendah hati, antonimnya adalah “takabur” (at-takabbur) . Dalam sebuah kitab Ihya Ulummuddin karya Imam al-Ghazali, suatu keadaan Tawadhu digambarkan pada sebuah kisah tentang seorang Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu yang sedang menjabat sebagai gubernur Madinah Munawarah pernah terlihat sedang memikul seikat kayu bakar seraya berkata, “Berilah jalan untuk gubernur!”. Selain itu, Umar ...

KARAKTERISTIK MANUSIA DALAM TEORI PSIKOLOGI

Oleh: Alfin Hasanul Kamil, S.Sos Sepanjang sejarah manusia, kajian manusia menjadi daya tarik bagi keilmuan psikologi yang membahas tentang jiwa, raga dan tingkah laku manusia, menurut teori ilmu psikologi manusia memiliki karakteristik yang masuk ke dalam 4 teori secara umum, yaitu teori psikoanalisa, teori behaviorisme, teori psikologi kognitif, dan teori psikologi humanistik.  Teori Psikoanalisa Teori psikoanalisa pertama kali dikemukakan oleh Sigmund Freud, menurut teori ini, perilaku manusia merupakan hasil intraksi dari tiga subsistem dalam keperibadian manusia, yaitu Id, Ego, dan Superego. Manusia dalam teori psikoanalisa disebut sebagai Homo Volen, artinya manusia yang memiliki keinginan, yaitu manusia yang perilakunya digerakan oleh keinginan-keinginan yang terpendam.  Teori Behaviorisme Jika psikoanalisa memfokuskan perhatiannya pada totalitas keperibadian, yakni apa yang ada di balik tingkah laku manusia yang di dasari oleh keinginannya. Maka teori Behaviorisme memfoku...