Sore itu langit tak lagi jingga, tak ada senja, seakan-akan ia membanggakan dirinya, bahwa dia memiliki beraneka ragam warna, seperti suasana hari ini misalnya, ia berwarna abu-abu. Seperti pikiranku yang entah apa dan kenapa. Aku duduk disebuah teras berhadapan dengan danau, banyak orang disekitarku sedang menikmati akhir pekan, dengan bergandeng tangan, berkumpul tenang sambil berbicara tentang banyak hal, yang entah apa maksudnya, aku tidak mengetahuinya. Sore ini adalah sore dimana kehilangan sudah berjarak 1 bulan lamanya, tentang seorang wanita yang mencintai pria, dan tentang seorang pria yang mencintai wanitanya. Aku adalah seorang pria yang mencintai wanitanya. Tuhan seperti memiliki selara humor yang aneh, kita dibuat bagaikan sebuah permainan ular tangga, yang saling kejar mengejar kesebuah garis, yang dikenal sebagai garis finish. Awalnya niatku pergi dalam kehidupannya, hanya karena sudah tak mau lagi mengganggu kehidupan dia bersama orang yang ia cintai. Akhirny...