Langsung ke konten utama

Surat untuk kekasih

Kekasih, sedang di mana kamu! Bagaimana kabarmu? Setelah perpisahan. Apakah kau menikmati perpisahan itu! Baiklah jika memang demikian, aku tidak keberatan atas apa yang menjadi kebahagianmu. Satu hal yang harus kau tahu, perpisahan ini sangat membosankan bagi diriku sendiri yang semakin hari lebih mencintai kemalasan dan keculasan, aku benci diriku sendiri, kekasih. Di tambah setelah kita berpisah dunia tiba-tiba mengalami situasi berat pandemi covid nine tine, kekasih. Apakah disana kamu mengetahuinya? Baik jika kamu tidak mengetahuinya, aku beri penjelasan apa itu covid ninten. Yaitu Suatu virus yang inkubasinya, bisa dibilang begitu cepat, sebagaimana data-data yang bermunculan di dunia televisi, media massa, dll. Semua orang perlu beradaptasi, bertransformasi untuk menjaga diri, termasuk aku, kekasih. Aku harap kamu disana, dapat memahaminya, kamu hati-hati ya!. Baik kekasih, point aku tidak ingin bercerita apa yang menjadi pengamatan aku tentang situasi ini, simpelnya pesan aku untukmu agar lebih mampu menjagi diri, menjaga jarak sebagaimana keahlianmu itu saat bersama aku, aku percaya kamu pasti bisa, lebih dari bisa. Disini aku hanya ingin bercerita tentang sebuah berita berapa hari lalu yang membuat negara-negara timur mengecam atas perbuatan tersebut, aku harap kamu mengetahuinya tentang berita ini, aku ingin mendiskusikannya sama kamu, untuk saling bertukar pikiran, menambah pengetahuan, seperti biasa yang kita lakukan pada saat masih bersama, kamu sudah mengetahuikan, apa yang aku maksud? Apa? Oiyaa aku lupa, kamu tidak lagi perduli, untuk itu kamu tidak mengetahuinya. Jadi, berita itu berisi tentang satire, sebuah kartun yang penggambarannya ditunjukan sebagi tokoh sejarah yang menjadi keyakinan umat manusia, kartun itu diterbitkan oleh majalah Charlie Hebdo asal Prancis, ketidak ladziman dalam gambar maupun perilaku penggambarannya membuat berapa negara timur mengecamnya, termasuk negara kita ini kekasih sebagaimana yang dinyatakan oleh Presiden kita Ir. Jokowidodo tadi sore bahwasanya Indonesia mengecam atas perbuatan tersebut. Ah, kekasih dunia memang sudah menjadi hal wajar untuk bisa saling tegang dan tidak tenang, termasuk aku kekasih. Konon, penggambaran itu dilakukan sudah dari tahun 2015, hanya saja ketika itu tidak terjadi, dikarnakan kantor mereka mendapat serangan dari seklompok teroris yang mengakibatkan 12 orang meninggal termasuk pimpinan redaksinya. Singkat cerita, majalah tersebut melakukan penggambaran kembali di tahun ini, dan bukan main-main gambarnya ditampilkan disebuah gedungnya dengan satire. Aku jadi ingat tentang seorang penyair asal Italia yang bernama Dante yang karyanya juga membuat tegang dunia Eropa pada masanya, di lain sisi seorang dante di kenal sebagai penganut Agama yang taat, tapi karyanya membuat tegang Agamanya sendiri, menurut kamu kenapa, kekasih? Baiklah, seperti biasa akhir-akhir tahun kamu memang selalu diam, dan menutup diri, biar aku yang menjawab saja sendiri, jadi pada saat itu situasinya Agama dianggap oleh Dante sebagai suatu yang dimanfaatkan oleh pemuka Agama itu sendiri menjadi ladang kenikmatan dunia, banyak para uskup yang mentarifkan suatu harga sebagai bentuk penebusan dosa, alhasil dia mengolok-ngolok Agama dalam puisinya, di lain sisi juga Agama stagnan dalam ilmu pengetahuan yang membuat manusia tidak berkembang dalam pengetahuan, hanya sampai pada taraf moral, pengolok-ngolokan itu hampir setiap hari terjadi dalam puisi-puisi Dante, yang di beri judul The Divine Comedy dalam bahasa Italia berarti Comedy Illahi, karyanya juga dianggap sebagai Mahakarya Sastra Italia pada abad pertengahan, jadi jangan heran jika sekarang terjadi kembali, Kekasih. Sejarahpun telah mencatatnya. Pengolok-olokan Agama akan terus berlanjut sampai kapan pun, ini bukan atas dasar keimanan Kekasih, ini memang sudah menjadi ke ladziman bangsa eropa yang menganggap Agama adalah konsep kuno, terbelakang dll. Btw kekasih, satu hal yang ingin aku kabarkan padamu dari cerita ini, adalah tentang tujuan negara-negara barat yang ingin mendirikan Agama baru yang Tuhannya adalah sains dan kitabnya adalah teknologi. Jadi jika nanti, kamu di tuntut untuk menjadi pengikutnya, tetaplah yakin kekasih bahwa Agama Islam memiliki Tuhan Allah SWT dan Muhammad SAW sebagai utusannya. Ah, kekasih aku ngaur iyaa, tidak jelas, baiklah aku memang benar-benar hanya ingin bercerita sama kamu, jadi maafkan kekasih. Kekasih jika kamu ingin lebih tahu tentang tujuan negara-negara barat, coba kamu baca buku ORIGIN “” karya Dan Brown.


Komentar