Langsung ke konten utama

Perihal Wajah Ibu Pada Aksara, Disewaktu Matahari Mulai Pamit~

Ibu, sewaktu-waktu ibu pernah bertanya pada saya. Tapi takdir menginginkan saya tidak mendengarnya, malah-malah telinga temen saya yang mampu mencuri suara ibu.
Tahu tidak ibu, jika waktu itu saja saya mampu mendengar suara ibu terlebih dahulu, saya akan memperkenalkan diri dengan menjawab perihal seperti ini: saya adalah orang yang telah jatuh cinta pada anak ibu, tapi saya menginginkan hal sederhana dalam mencintai anak ibu. Misalnya: saya giat dalam subuh membahagiakan anak ibu melalui sisa-sisa tangis saya semalam. Merapalkan bait-bait kata yang menjadi harapan dalam disetiap keistiqomahan.
.
Ibu, sewaktu-waktu ibu juga pernah berkata pada saya, kata-kata itu kurang lebih seperti ini: "Oouh, kali ini anak ibu". Saya masih ingat dengat kata ibu demikian itu, bahkan ia menjadi kalimat hidup, layaknya nama ibu dan anak ibu dalam logika saya, tak pernah hilang selalu terkenang dalam keabadian.
Tahu tidak ibu, pada saat ibu mengatakan hal itu, saya seperti kesenangan dalam kegaiban, bergembira riang, bertawa tak karuan.
.
Tapi ibu, hidup memang selalu punya tetapi. Misalnya musim kemarau mebawa harapan-harapan dengan keindahanya sendiri, tetapi tumbuh-tumbuhan menginginkan musim kemarau berlalu dan menjadi masa lalu.
Perihal cinta mencintai anak ibu, langit membentang, bumi berhamparan dalam ketidak sampaian bersanding pada langit. Anak ibu terlalu dini dalam keburukan, tetapi saya lebih menguasai keburukan tersebut. Anak ibu terlalu ramai digoda banyak lelaki, tetapi lelaki seperti saya tak membuat wanita menarik. Anak ibu hampir-hampir saja sempurna, tapi sempurna tidak pernah menghampiri saya.
.
Ibu, masih engkau ingat ketika aku kau ijinkan mencium tanganmu, dengan kata dan bahasa manja kau ijinkan telingaku mendengar "Untuk Ibu, Mana". Perihal tersebut, membuatku ingin mengulang dan memberi bagian yang ibu minta.
.
Ibu, sekali lagi aku katakan kau berjasa dalam jatuh cintaku pada saat itu~
.
Semoga, Perihal apapun itu dalam hal kebaikan selalu menyertai hidupmu dan hidup keluarga hebatmu, termasuk anakmu dan suamimu~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Komentar