Ketika itu, di meja itu segala yang ada sunyi ketika Kata-kata berhamburan di hadapan mata kita Beberapa orang memilih diam dan enggan menghiraukan Saat kata-kata selesai; kita sepi yang ragu merelakan . Kutanya kenapa! Seorang ahli psikiater berkata: Mata Ambisi Semakin sunyi, antara dosis obat yang membisu dan membius Perlahan mencumbu, rindu yang pagi tersaji dalam secangkir kopi Malam adalah pagi yang siang menjelang senja di batas cakrawala . Segala yang tertinggal meninggalkan pelukan menghilangkan pagi Cuaca badai yang mencumbu menerka pelangi saat sunyi sepi bagi diri sendiri Fatwa kemarin; “Sendiri adalah cara terbaik membunuh sepi” tak relevan Sebab, sendiri perlahan mencumbu bayang dan hidup dalam dunia lain . Aku majnun! Kisah panjang menelusuri layla Aku rahwana! Kisah buas demi sinta Aku Pablo Neureda! Kisah kematian surat cinta soneta Atau aku yang gelap, dalam melodi dada dan kepala! Sungguh kau masi teramat cahaya. . Jakarta, 2020