Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2019
Dua hal aku benci dalam hidup: Juni dan Matahari. Juni tidak pernah luput pada air mata yang basah—saat kemarau mengeringkan. Lembap, terjerembap dan mendekap neraka. Matahari berakhir tetap merah penuh amarah. Mengekalkan bagi keniscayaan dan— niscaya adalah ketidak sanggupan melawan rasa;lara bagi setiap keadaan.

YANG TERKASIH SULASTRI

Yang terkasih—sulastri Tak ada yang lebih sulit dari sebuah keniscayaan di akhir juni; saat senja hadir—selalu mekar dan berdebar — Yang terkasih—sulastri Senja memerah dalam dekapan amarah Menghardik apapun—diujung barat keparat — Yang terkasih—sulastri Apa setidaknya diujung semenanjung—berjalan sendiri masih pengap harap sekali tiba diujung dan selamat jalan — Yang terkasih—sulastri Riuh rindu pasti terjadi—malam sudah sekian kali kutempuh;tetap saja jenuh — Yang terkasih—sulastri Esok hari—dan esok hari; senja dan kopi kedua hal yang kuusahakan dinikmati — Yang terkasih—sulastri Dua hal yang aku benci—Juni dan Matahari

Mawar Si Fitih

Mawar putih itu—kini layu Menepaki jejaknya; menafsiri pribadinya Memancar kecoklatan aroma pedesaan Memperlihatkan natural dalam suasana perasaan Tenang; Tentram — Temaram dan rahasia Bekasi, Mei 2019 SM_

Mimpi Menjadi

Mimpi Menjadi  Menerka-nereka Merajut luka—Melawan lara Pelipur rasa—doa Semoga; Tuhan Adil dan Sederhana Meski Semesta lucu tak terduga Setiba kau hadir dalam mimpi Sesaat itu pula—malam teramat sunyi Bekasi, Juni 2019.